Senin, 03 Oktober 2011

Melancong

1.

ketika aku berjalan pada setapak yang sepi, lalu lalang.

orang-orang bahkan menertawakan langkah kaki yang tertatih, tanpa asa

bukan aku tak mau menoleh tapi aku takut tertoreh, sembilu

lalu darah yang mengalir sehitam dosa, tak lagi memerah tua

aku bertumpu pada pasir

2.

dan, tuan matahari membakar pori. terbahak keras

maka kutapaki langkah satu-satu juga tubuhku luka-luka

aku tak mampu berteriak. air tak sudi mengalir melewati lidah. pahit.

berjalan menerobos cadas dan kerikil yang setajam duri, aku usah.

tidak, karena aku benci bahakan pohohn-pohon dan burung-burung di sana-sini

3.

sejujurnya pada saat aku melongok samudera, aku pilu

ikan-ikan gemuk dan lincah bahkan pandai merangkai dusta

kaum nelayan mengapa pongah menyisa kata aku tak tahu.

dan air sebiru, murni tanpa sampah, aku melawan pantulan

ia memanggil-manggil

aku jatuh, terjatuh

dan tiada ujung

1406211

Tidak ada komentar:

Posting Komentar