1.
ketika aku berjalan pada setapak yang sepi, lalu lalang.
orang-orang bahkan menertawakan langkah kaki yang tertatih, tanpa asa
bukan aku tak mau menoleh tapi aku takut tertoreh, sembilu
lalu darah yang mengalir sehitam dosa, tak lagi memerah tua
aku bertumpu pada pasir
2.
dan, tuan matahari membakar pori. terbahak keras
maka kutapaki langkah satu-satu juga tubuhku luka-luka
aku tak mampu berteriak. air tak sudi mengalir melewati lidah. pahit.
berjalan menerobos cadas dan kerikil yang setajam duri, aku usah.
tidak, karena aku benci bahakan pohohn-pohon dan burung-burung di sana-sini
3.
sejujurnya pada saat aku melongok samudera, aku pilu
ikan-ikan gemuk dan lincah bahkan pandai merangkai dusta
kaum nelayan mengapa pongah menyisa kata aku tak tahu.
dan air sebiru, murni tanpa sampah, aku melawan pantulan
ia memanggil-manggil
aku jatuh, terjatuh
dan tiada ujung
1406211
Tidak ada komentar:
Posting Komentar