manusia apatis pongah dan berlidah dua
menyimpan bisa melolong menari mereguk cinta
senyum-senyum bertopeng tabir muka penuh bopeng
itu mungkin aku
kau
kami
mereka
terbahak kini menangis nanti
merindu esok merintih lusa
maya
ia meniupkan jampi.
kuali berkuah menggelegak nyata, meski palsu
malam-malam saat matahari sudah lama tidur. mengendap-endap
membungkus asmara, terengah mengecap nikmat
dan tak sadar kokokan ayam sahut-sahutan
ia pernah lalai. tapi tak pernah capai
memang iman berupa gunung juga kandas dilalap api
ia tidak mau begitu, ia tanam kembali. dipupuki dengan tinja kerbau, tak ada uang.
lamat laun, lahannya berubah. tak lagi berupa kotoran ia kini menjelma laut.
subuh-subuh saat air lebih dingin dari embun
manusia
manusia
hanya saja... manusia
14062011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar