ah, ibu aku tidak mengerti ucapanmu
berapa kalipun kau sebut itu, ia tak jua tertoreh di benakku
diam-diam, ibu
aku sulit memahami
hanya saja kau terbiasa melirih dalam tangis
satu pesan, menjadi dua-tiga-seterusnya
izinkan aku mengais, tapi aku tak berani
aku memang pelupa, kadang pun lara tak lantas kuingat-ingat
sejuta nada bagiku tak ubahnya bagai desah
menghujam dalam luka, lalu bersimbah darah
akankah cinta menghapus dukamu, ibu?
tak lagi aku bertanya
aku ngeri pada jawaban, aku mati oleh kenyataan
bisa-bisanya kau menoreh belati, menghunus tajam
aku bisa luka, ibu
karena aku tidak mengerti?
bukan, kuyakin bukan itu
kalaulah bisa kuobati lukamu, akan
jangan lagi menyepi, ibu, kutahu kau tak mau begitu
kalau cinta saja bisa kau beli, itukah pula kebahagiaan?
maaf, bu
selamanya aku takkan pernah paham
21062011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar