
Aku menatap matamu. Ada keharuan di sana. Kebahagiaan, yang sukar dilukiskan, begitu jelas di matamu. Kau tampak begitu cantik. Bersinar, bagai bulan purnama di pertengahan bulan. Dibalut gaun putih keemasan yang jelita. Kau tampak begitu lain. Seperti seorang bidadari. Sungguh berbeda dari kau yang biasanya. Inikah keajaiban itu? Suatu momen berarti yang menuntunmu memasuki dunia baru. Ah...., sungguh indah.
Kau menangis. Aku melihatnya sendiri. Mata indahmu tak sanggup berdusta. Seberapapun kau ingin sembunyikan derai airmata itu. Bagai kristal, ia mengalir syahdu. Lalu bibirmu bergerak-gerak. Aku tahu kau sedang melafadzkan do’a. Memanjatkan puji-pujian pada Sang Khalik. Mengucap syukur, atas kebahagiaan yang tiada tara hari itu. Kau telah dewasa.
Subhanallah..., rasanya bagai mimpi. Melhatmu begitu tegar. Namun juga rapuh. Kenangan-kenangan memorial berkelebat. Membanjiri pandanganku. Dahulu, saat kau belum sebesar sekarang. Masih lugu, dan terkadang menyebalkan. Kenakalan-kenakalan masa kecil. Pertengkaran demi pertengkaran, canda ria, derai tawa yang berkepanjangan. Ah..., sudah berapa lamakah itu? Rasanya baru kemarin. Masih beberapa waktu yang lalu. Alangkah cepatnya zaman berputar. Dan anak cucu Adam berkembang dalam peradaban. Seperti kita ini. Tak terasa semua sudaah berubah.
Ah, kau menangis lagi. Tatakala penghulu itu menyudahkan perkataan. Ayat-ayat cinta yang mengalun indah. Menggigit nurani, tak kuasa aku menahan tangis. Melihatmu, aku juga ikut menangis. Lalu, saat ia memakaikan sebuah cincin di jari manismu. Begitu manis. Begitu mempesona. Kalian telah menjadi salah satu dari pengantin-pengantin surga. Ikatan cinta yang menyempurnakan agama. Pernikahan sakral yang suci.
Lihatlah, ia adalah manusia terbaik_____laki-laki terbaik yang dipilihkan Allah untukmu. Yang akan menjadi imam dan panutan dalam bahtera kalian. Ayah bagi jundi-jundi kecil shaleh yang akan segera menanti. Tidakkah kau sadari, tatapan matanya yang penuh cinta tatkala memandang lekat kedua bola matamu? Penuh kasih, penuh perlindungan. Samudera cinta untukmu atas nama Sang Pencipta. Bersyukurlah, berterima kasihlah.... karena para bidadari di surga sedang iri padamu. Kau mendapatkan seorang yang shaleh, pujaan penghuni Taman Firdaus. Dan kau berhak memilikinya. Atas perjuanganmu selama beberapa bulan terakhir. Menempuh berbagai gelombang dahsyat. Allah mencintaimu. Allah mencintaimu.
Dan aku di sini. Masih memandangmu. Airmataku semakin deras mengalir. Aku bersyukur. Aku bahagia. Atas apa yang sekarang ada padamu. Atas kebahagiaan tiada tara yang sedang kau arungi. Dalam dzikir aku berdo’a, agar juga bisa bahagia sepertimu.
Kado Pernikahan Untuk KakakkuTersayang,
Luthfiah Ahdiani dan Afif Assalafus Shalih
Semoga Allah Melimpahkan Cinta-Nya Atas Kalian
Amin.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar